Berikut ini liriknya:
Terang Boelan
Terang bulan
Terang bulan di kali
Buaya timbul disangkalah mati
Jangan percaya mulutlah lelaki
Berani sumpah 'tapi takut mati
Jangan percaya mulutlah lelaki
Berani sumpah 'tapi takut mati
Terang bulan di kali
Buaya timbul disangkalah mati
Jangan percaya mulutlah lelaki
Berani sumpah 'tapi takut mati
Jangan percaya mulutlah lelaki
Berani sumpah 'tapi takut mati
Belakangan setelah ada dugaan kemiripan dengan lagu kebangsaan Malaysia “Negaraku”, Lokananta berniat menuntut pemerintah Malaysia dengan tuduhan telah melakukan penjiplakan. Tapi benarkah begitu?
Tersebutlah pada tahun 1938 ada sebuah film romantis yang sangat laris berjudul “Terang Boelan”.
Film ini diproduksi oleh perusahaan ANIF (Algemeen Nederlandsch Indisch Filmsyndicaat) dengan pemain utama penyanyi keroncong yang sedang populer, Miss Roekiah, lalu ada Kartolo (suami Roekiah dan orangtua Rahmat Kartolo, penyanyi populer tahun 1960-an), Rd. Mochtar, dan E.T. Effendi. Sebagai pengiring musik adalah orkes Lief Java yang dipimpin oleh H. Dumas.
Salah satu lagu yang ditonjolkan dalam film ini adalah “Terang Boelan” yang dinyanyikan oleh Rd. Mochtar. Namun Rd. Mochtar ternyata tidak mampu menyanyikan bagian nada tinggi, sehingga untuk itu Ismail Marzuki, personil Lief Java sekaligus pencipta lagunya, membantu menyanyikannya. Mungkin sejak film ini kemudian orang menganggap lagu “Terang Boelan” sebagai karya asli Ismail Marzuki hingga kemudian direkam oleh Lokananta pada tahun 1956.
Namun Malaysia tak mau kalah dengan mengemukakan fakta bahwa melodi lagu yang dipakai untuk anthem “Negaraku” berasal dari lagu kebangsaan negeri Perak “Allah, Lanjutkan Usia Sultan” yang sudah ada sejak akhir abad 19 lalu.
Ada pula yang mengatakan bahwa lagu ini jiplakan dari "Mamula Moon" yang Hawaii-en, waduh tambah peningkan? Tak usah pusing-pusing mending kita dengarkan dan lihat perbandingannya, berikut ini:
Link :http://ridwanhutagalung.wordpress.com/2011/02/08/stambul-terang-bulan-untuk-martha/
No comments:
Post a Comment